Sabtu, 27 April 2013

DESA MAS



"OM SWASTYASTU"

Baik untuk posting'an kali ini saya akan sedikit memperkenalkan tempat asal saya. Hal ini saya lakukan hanya untuk mengobati rasa rindu terhadap Desa saya sekaligus mempromosikannya sebagai salah satu desa wisata dan mumpung ngak punya kerjaan juga, hehehe!!. Desa MAS, mendengar namanya saja orang pasti berpikiran "sebuah desa yang banyak ada masnya" wkwkwkwk!!!. mudah-mudahan seperti itu karena dengan begitu astungkara Desa Mas di berkahi banyak Mas, hehehehe!!!. Agar tidak Bertele-tele langsung saja saya perkenalkan Desa saya, =DESA MAS=

Secara geografis letak desa Mas sangat strategis, yaitu pada jalur pariwisata, kecamatan Ubud, kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Berjarak kira-kira 20 km dari pusat kota Denpasar. Di sepanjang jalan Desa Mas telah terjejer art shop - art shop yang memasarkan produk patung dan bahkan menampung tenaga kerja sebagai pemahat, pematung dan pengukir. Desa ini memiliki ciri khas dalam seni ukir patung kayu yang mengedepankan sinergi ciri humanisme dan naturalisme.

Desa Mas merupakan salah satu objek wisata di Bali, sejak zaman dahulu sampai sekarang desa Mas sangat terkenal dengan seni ukir patung kayunya, keterkenalan ini tidak lepas dari beberapa maistro yang lahir di desa Mas yang dapat menemukan jati diri dan memiliki bakat dalam karya seni ukir mengukir patung kayu. Masyarakat desa Mas sampai sekarang yang menekuni profesi sebagai pematung mencapai kurang lebih 2500 orang baik patung berbahan batu cadas maupun dari kayu. Pematung yang cukup terkenal di Desa Mas adalah Ida Bagus Tilem, I Nyoman Mudana, I Ketut Garim dan lain-lain. Dari keterkenalan beliaulah menjadikan desa ini lebih kesohor kemancanegara.  


I Nyoman Mudana sedang memahat Patung.

Wakil Presiden Federasi Asosiasi Pemandu Wisata Dunia, Nyoman Kandia yang merupakan Paman Saya ( sombong gis!! ) mengatakan, pihaknya bersama pemangku kepentingan pariwisata dan tokoh desa setempat akan secara bersama-sama merancang mengembangkan desa wisata. "Kami akan merancang Desa Mas untuk dikembangkan jadi desa wisata, yang mana sejak zaman dulu desa ini telah terkenal dengan seni patung," katanya.

Ia memaparkan, strategi yang akan dilakukan adalah wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat seni budaya masyarakat di desa itu, diharapkan bisa menginap di rumah-rumah penduduk (home stay). "Kami sudah menjajaki pangsa pasar wisatawan yang tertarik untuk mengenal seni dan budaya yang lebih mendalam. Untuk itu perlu penyediaan sarana prasarana yang memadai. Artinya masing-masing rumah tangga yang siap dihuni turis itu harus memenuhi standar," ucap Kandia yang juga tokoh masyarakat Desa Mas.

 Tamu Mancanegara yang sedang jalan-jalan di Desa Mas

Ia mengatakan, wisatawan mancanegara yang akan diundang itu nantinya akan tinggal di rumah-rumah penduduk dalam kurun waktu sepekan hingga tiga pekan atau sesuai dengan permintaan dari wisatawan tersebut. "Selama tinggal di sana, mereka akan diperlakukan seperti bagian dari keluarga sendiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Misalnya kalau tamu itu senang seni mematung, mereka akan diajarkan memahat patung," ujarnya.

"Desa Mas memang sangat memungkinkan untuk dikembangkan jadi desa wisata, karena lokasi ini sangat berdekatan dengan Desa Ubud. Kalau kita melihat sejarah Desa Ubud berkembang pesat seperti sekarang, dulunya berawal dari warga yang penyewakan home stay kepada wisatawan asing yang berkunjung ke desa tersebut," ucapnya. Dengan Perkembangan Desa Mas sebagai Desa Wisata diharapkan masyarakat setempat akan berpenghasilan dari wisatawan itu selama mereka menginap di rumah penduduk.

Selain terkenal dengan seni patungnya Desa Mas memiliki lingkungan yang MAS ( Memikat Asri dan Serasi ) yang sangat pantas untuk di jadikan tempat relaksasi di waktu pikiran kacau. Penduduknya yang sangat ramah membuat suasana di desa ini begitu indah, saling sapa satu sama lainnya, saling bantu membantu dll. Pada hari-hari suci umat hindu, sperti Puranama, Tilem, Kajeng Kliwon, Odalan di Pura-pura dll. masyarakat Desa Mas Berbondong-bodong datang ke Pura untuk melaksanakan persembahyangan. hal ini mencerminkan bagaiman kehidupan spiritual masyarakat Desa Mas sangat kental. Di tambah dengan Panorama persawahan yang indah yang dapat menenangkan pikiran kita di kala lagi strees.  
 
Kegiatan Maturan Mererod ke Pura Desa

2 komentar:

  1. Salam. Perkenalkan saya Gheryl wartawan (Bali Express).Saya mau menanyakan Pak, kalau pematung2 yang di sebutkan diatas, apakah pengunjung yg datang bisa langsung bertemu dengan pengerajinnya? Apakah Bapak mengenal salah satu pengerajin tersebut? Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam, bisa Pak Gheryl. Datang aja langsung ke Jalan Raya Mas, Banjar Batanancak, sebelah utara lapangan Mas. Terima Kasih

      Hapus