"OM SWASTYASTU"
Baik
untuk posting'an kali ini saya akan sedikit memperkenalkan tempat asal saya.
Hal ini saya lakukan hanya untuk mengobati rasa rindu terhadap Desa saya
sekaligus mempromosikannya sebagai salah satu desa wisata dan mumpung ngak
punya kerjaan juga, hehehe!!. Desa MAS, mendengar namanya saja orang pasti
berpikiran "sebuah desa yang banyak ada masnya" wkwkwkwk!!!.
mudah-mudahan seperti itu karena dengan begitu astungkara Desa Mas di berkahi
banyak Mas, hehehehe!!!. Agar tidak Bertele-tele langsung saja saya perkenalkan
Desa saya, =DESA MAS=
Secara
geografis letak desa Mas sangat strategis, yaitu pada jalur pariwisata,
kecamatan Ubud, kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Berjarak kira-kira 20 km dari
pusat kota Denpasar. Di sepanjang jalan Desa Mas telah terjejer art shop - art
shop yang memasarkan produk patung dan bahkan menampung tenaga kerja sebagai
pemahat, pematung dan pengukir. Desa ini memiliki ciri khas dalam seni ukir
patung kayu yang mengedepankan sinergi ciri humanisme dan naturalisme.
Desa
Mas merupakan salah satu objek wisata di Bali, sejak zaman dahulu sampai
sekarang desa Mas sangat terkenal dengan seni ukir patung kayunya, keterkenalan
ini tidak lepas dari beberapa maistro yang lahir di desa Mas yang dapat
menemukan jati diri dan memiliki bakat dalam karya seni ukir mengukir patung
kayu. Masyarakat desa Mas sampai sekarang yang menekuni profesi sebagai
pematung mencapai kurang lebih 2500 orang baik patung berbahan batu cadas
maupun dari kayu. Pematung yang cukup terkenal di Desa Mas adalah Ida Bagus
Tilem, I Nyoman Mudana, I Ketut Garim dan lain-lain. Dari keterkenalan
beliaulah menjadikan desa ini lebih kesohor kemancanegara.
Wakil
Presiden Federasi Asosiasi Pemandu Wisata Dunia, Nyoman Kandia yang merupakan
Paman Saya ( sombong gis!! ) mengatakan, pihaknya bersama pemangku kepentingan
pariwisata dan tokoh desa setempat akan secara bersama-sama merancang
mengembangkan desa wisata. "Kami akan merancang Desa Mas untuk dikembangkan
jadi desa wisata, yang mana sejak zaman dulu desa ini telah terkenal dengan
seni patung," katanya.
Ia
memaparkan, strategi yang akan dilakukan adalah wisatawan yang ingin mengenal
lebih dekat seni budaya masyarakat di desa itu, diharapkan bisa menginap di rumah-rumah
penduduk (home stay). "Kami sudah menjajaki pangsa pasar wisatawan
yang tertarik untuk mengenal seni dan budaya yang lebih mendalam. Untuk itu
perlu penyediaan sarana prasarana yang memadai. Artinya masing-masing rumah
tangga yang siap dihuni turis itu harus memenuhi standar," ucap Kandia
yang juga tokoh masyarakat Desa Mas.
Tamu
Mancanegara yang sedang jalan-jalan di Desa Mas
Ia
mengatakan, wisatawan mancanegara yang akan diundang itu nantinya akan tinggal
di rumah-rumah penduduk dalam kurun waktu sepekan hingga tiga pekan atau sesuai
dengan permintaan dari wisatawan tersebut. "Selama tinggal di sana, mereka
akan diperlakukan seperti bagian dari keluarga sendiri dalam melakukan
aktivitas sehari-hari. Misalnya kalau tamu itu senang seni mematung, mereka
akan diajarkan memahat patung," ujarnya.
"Desa
Mas memang sangat memungkinkan untuk dikembangkan jadi desa wisata, karena
lokasi ini sangat berdekatan dengan Desa Ubud. Kalau kita melihat sejarah Desa
Ubud berkembang pesat seperti sekarang, dulunya berawal dari warga yang
penyewakan home stay kepada wisatawan asing yang berkunjung ke desa
tersebut," ucapnya. Dengan Perkembangan Desa Mas sebagai Desa Wisata
diharapkan masyarakat setempat akan berpenghasilan dari wisatawan itu selama
mereka menginap di rumah penduduk.
Selain
terkenal dengan seni patungnya Desa Mas memiliki lingkungan yang MAS ( Memikat
Asri dan Serasi ) yang sangat pantas untuk di jadikan tempat relaksasi di waktu
pikiran kacau. Penduduknya yang sangat ramah membuat suasana di desa ini begitu
indah, saling sapa satu sama lainnya, saling bantu membantu dll. Pada hari-hari
suci umat hindu, sperti Puranama, Tilem, Kajeng Kliwon, Odalan di Pura-pura
dll. masyarakat Desa Mas Berbondong-bodong datang ke Pura untuk melaksanakan
persembahyangan. hal ini mencerminkan bagaiman kehidupan spiritual masyarakat
Desa Mas sangat kental. Di tambah dengan Panorama persawahan yang indah yang
dapat menenangkan pikiran kita di kala lagi strees.
Kegiatan Maturan
Mererod ke Pura Desa
Salam. Perkenalkan saya Gheryl wartawan (Bali Express).Saya mau menanyakan Pak, kalau pematung2 yang di sebutkan diatas, apakah pengunjung yg datang bisa langsung bertemu dengan pengerajinnya? Apakah Bapak mengenal salah satu pengerajin tersebut? Terimakasih.
BalasHapusSalam, bisa Pak Gheryl. Datang aja langsung ke Jalan Raya Mas, Banjar Batanancak, sebelah utara lapangan Mas. Terima Kasih
Hapus